1 Selo: Memperingati Hari Wafat Eyang Djoego
Acara ini didedikasikan untuk menghormati kematian Eyang Djoego, tokoh penting di Pesarean Gunung Kawi. Pelestarian adat dan budaya ini dilaksanakan setiap tahun pada hari 1 Selo menurut sistem kalender Jawa. Hari ini dipilih karena bertepatan dengan wafatnya Eyang Djoego pada tahun 1871.
​
Acara ini dikenal sebagai Haul Eyang Djoego atau Sejit Da Laoshi. Acara utama pada hari peringatan ini adalah Kirab Sesaji dan Penyekaran Agung, namun rangkaian acara ini dimulai sehari sebelumnya dengan Tembang Macapat yang menceritakan sejarah Pesarean Gunung Kawi, serta Pagelaran Wayang Kulit. Rangkaian acara Haul Eyang Djoego ditutup oleh Terbang Jidor dan Seni Banjari sehari setelah Kirab Sesaji.
Acara ini didedikasikan untuk menghormati wafatnya Eyang Raden Mas Iman Soedjono, murid kinasih Eyang Djoego yang menetap di area Gunung Kawi hingga akhir hayatnya untuk menjaga makam Eyang Djoego. Acara ini diperingati bertepatan dengan wafatnya Eyang RM Iman Soedjono pada hari 12 Suro menurut sistem kalender Jawa setiap tahunnya.
​
Rangkaian acara Haul Eyang RM Iman Soedjono atau Sejit Er Laoshi sedikit banyak menyerupai Haul Eyang Djoego. Semua rangkaian acara juga terbuka untuk publik, barisan Kirab Sesaji dan Penyekaran Agung pada umumnya diikuti oleh keluarga dan karyawan Yayasan Ngesti Gondo, serta masyarakat Desa Wonosari dan sekitarnya.