Tie Kong

Tie Kong warga Tionghoa secara umum menyebut Tuhan yang maha Esa sebagai Thian Kong (Thian Gong) atau Thi Kong.

Hal Yang Perlu Diperhatikan

Saat menancapkan Hio usahakan berjejer seperti kipas.
Tancapkan Hio dengan hormat, jangan sembarangan.
Khusus untuk 7 batang Hio hanya digunakan bila terpaksa atau keadaan terdesak.
Khusus menggunakan 108 batang Hio merah untuk sembahyang kepada Thien ( Tuhan ) tepat jam 12 malam kemudian sampaikan permintaan atau permohonan.
Berdoa harus dengan hati yang tulus pada Thien (Tuhan).
Setiap selesai sembahyang, bakar Toa Kim 1 kunci, tuliskan nama, umur, shio, dan alamat permohonan lalu dibakar di tempat yang bersih.
Lakukan 3 malam berturut - turut.

1 batang Hio biasanya biasanya Kauw Siu Thao, para Dewa - Dewi di rumah untuk hari biasa kecuali Ce It dan Cap Go setiap bulannya.
3 batang Hio umum untuk Pai Thien ( Ti Kong ), para Dewa - Dewi dan lain-lain.
5 batang Hio biasanya untuk usaha / dagang khusus untuk Dewa Hok Tek Ceng Sin dan Dewa Cai Sen
6 batang Hio biasanya untuk keperluan orang lain.
7 batang Hio bisanya untuk permohonan khusus dan juga untuk sesuatu hal membalikan kepada orang lain.
8 batang Hio biasanya bila kesusahan atau kesialan terus menimpa.
9 batang Hio pujian untuk semua makhluk dan Dewa - Dewi ( waktu paling bagus untuk sembahyang di rumah pukul 9 malam ).
12 batang Hio agar semua makhluk mendapat kebahagiaan.
36 batang Hio untuk kesuksesan dan keharmonisan.
108 batang Hio bila terdesak oleh keadaan atau ada permintaan yang sangat khusus.

Tempat untuk membakar kertas doa dinamakan Kimlo. Didalam Kompleks Pesarean Gunung Kawi, Kimlo terletak diantara gedung Kwan Im dan Tie Kong.

Lilin merah bagi etnis Tionghoa miliki makna serta lambang yaitu keberanian, kesuksesan, pencerahan hati yang suci.

Altar berdoa ini terbuka untuk umum dan keperluan berdoa dapat dibeli di area gedung Kwan Im dan Tie Kong.