Untuk meningkatkan kemampuan pengelola desa wisata dalam melakukan promosi pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang (Disparbud) melalui Bidang Pengembangan Industri dan Pariwisata menggelar “Pelatihan Digitalisasi Branding, Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata, Homestay/Pondok Wisata, Kuliner, dan Souvenir, dan Fotografi”. Pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 12-14 Oktober dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Bapak Purwoto, S,Sos., M.Si berlokasi di Hotel Tidar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Selain Kepala Disparbud, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pengembangan Industri dan Pariwisata dan peserta yang berasal dari desa wisata di wilayah Kabupaten Malang.
Peserta yang terlibat sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 desa wisata antara lain Desa Wisata Boon Pring Turen, Desa Wisata Lenggoksono, Desa Wisata Kucur dan tak terkecuali Pesarean Gunung Kawi sebagai daya tarik wisata di Desa Wonosari.
Foto: Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang
Dalam sambutannya, Bapak Purwoto menyampaikan pelaku wisata atau pengelola daya tarik wisata harus mampu memanfaatkan kemajuan digital untuk mempromosikan desa wisata. Selain itu, pelaku wisata juga diminta untuk lebih kreatif dalam berinovasi membangun desa wisata agar pilihan destinasi di Kabupaten Malang semakin bervariasi. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini pengelola desa wisata dapat belajar dari pemateri-pemateri yang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan.
Hari pertama atau 12 Oktober pasca pembukaan, materi diawali oleh Irfan Rahmad Widiotomo dari Program Lead Ngalup.co yang menjelaskan materi “event untuk media branding”, dilanjutkan materi “Cara membangun Digital Branding di Desa Wisata” yang disampaikan oleh Andina Paramitha selaku CEO Ngalup.co, dan sesi terakhir di hari pertama ditutup oleh Food Journalist dan Dosen Universitas Bina Nusantara Malang, Bhekti Setyowibowo yang menyampaikan tentang “Digital Marketing Development”.
Foto: Pemateri pada Pelatihan Digitalisasi
Dilanjutkan hari kedua (13/10), narasumber dihadirkan dari Komunitas Instagram Malang sekaligus Content Strategist, Helga Indra. Dalam materi yang disampaikannya, pengelola desa wisata diajarkan menulis bahasa yang efektif untuk promosi digital dengan memperhatikan 7 teknik pendekatan seperti teknik pendekatan secara personal, fitur dan benefit, serta bermain kata-kata untuk menarik target audience.
Sesi kedua diisi oleh Haris Faray dan Leo Resha dari Explore Malang yang memberikan materi fotografi untuk promosi digital serta materi videografi oleh Agung Sedayu dari Rumah Drone Aerial. Di sesi ini, peserta diajak praktik lapangan simulasi membuat video pendek untuk desa wisata didampingi langsung Explore Malang dan Rumah Drone Aerial. Peserta dibimbing cara merekam video dan mengedit video dari ponsel hingga menjadi konten menarik yang siap di unggah di media sosial.
Foto: Peserta Digitalisasi
Kemudian sesi terakhir hari kedua ditutup oleh salah satu pendiri Djalanin.com, Dion Sultan. Djalanin.com adalah sebuah platform yang menyediakan jasa pariwisata untuk membantu para pemangku kepentingan pariwisata mempromosikan wisatanya dan memiliki alat untuk beroperasi.
Jumat pagi, 14 Oktober penutupan acara dilakukan oleh Kepala Bidang Pengembangan Industri Pariwisata, Ibu Dra. Sri Wulandari. Beliau mengucapkan terima kasih atas antusiasme seluruh peserta selama kegiatan berlangsung dan semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi para pelaku desa wisata di Kabupaten Malang.
Sumber: Pribadi
Comments