top of page
Gambar penulisPutri Ulandari

Peresmian Gedung Kwan Im dan Tie Kong Pesarean Gunung Kawi pasca kebakaran

Diperbarui: 11 Sep 2023


Foto: Dokumentasi Pribadi

Setelah insiden kebakaran tahun 2009, Klenteng Dewi Kwan Im sementara dipindahkan ke aula Roeslinah. Akhirnya di tahun 2013 dibangun kembali dan memakan waktu pembangunan selama dua tahun. Gedung Kwan Im dan Tie Kong yang baru, dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 150 m persegi bertempat satu kompleks dengan bangunan Ciam Si. Dari segi bangunan, bentuk dan arsitektur bangunan yang baru berbeda dari bangunan lama.


Gedung Kwan Im dan Tie Kong resmi dibuka untuk umum sejak 6 Mei 2015. Acara peresmian dilakukan oleh Pimpinan Tempat Ibadah Tri Dharma (PTITD) Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur dan dihadiri pengurus Pesarean Gunung Kawi yang bertempat di kompleks Pesarean Gunung Kawi.



Patung Dewi Kwan Im yang akan diletakkan di gedung yang baru berjumlah 3 patung yang terdiri dari ukuran kecil, sedang, hingga besar. Patung-patung tersebut dibawa dari aula Roeslinah menuju ke gedung baru oleh anggota PTITD dan pengurus Pesarean Gunung Kawi diiringi pertunjukan Barongsai dan Leang Leong. Kemudian 3 patung Dewi Kwan Im tersebut diletakkan di meja sembahyang bersusun dari ukuran paling kecil di depan hingga yang paling besar berada di belakang. Setelah selesai, seluruh anggota PTITD melakukan doa bersama di gedung Tie Kong.


Selain Barongsai dan Leang Leong, warga setempat juga ikut meramaikan dengan menampilkan drum band dan mengundang kesenian Reog Ponorogo hingga malam harinya digelar pagelaran wayang kulit serta pesta kembang api.


Gedung Klenteng Dewi Kwan Im yang baru didominasi warna merah, kuning, dan hijau yang menjadi warna khas bangunan Cina juga karna warna tersebut memiliki makna tersendiri.


Klenteng terdiri dari dua bangunan yakni Klenteng Dewi Kwan Im itu sendiri dan bangunan yang disebut Tie Kong, kedua bangunan itu dipisahkan oleh lorong yang digunakan untuk meletakkan lilin-lilin dari pengunjung. Pintu berjumlah 3 pada masing-masing bangunan, dan dilengkapi relief singa Kilin, naga, dan burung Hong.


Foto: Dokumentasi pribadi

Setelah diresmikan, kini gedung Kwan Im dan Tie Kong tak hanya digunakan oleh pengunjung etnis Tionghua saja melainkan menambah pilihan destinasi wisata disamping berziarah di makam Eyang Djoego dan Eyang Raden Mas Iman Soedjono.


Sumber: Pribadi

110 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page